1
Biarkan Aku Iri



“Teman – teman silakan tulis kesan selama dua hari ikut pelatihan ini...” Intruksi dari pemberi materi kepada semua peserta. Ketak... ketik.. ketak... ketik... semua fokus dalam pelukan alat tulis elektronik masing – masing dan tidak ada yang mengangkat kepalanya sekejap pun.
“Mba dapat ide dari mana?” tanya seorang peserta ...”dari TV tuh...tadi lihat yang ceramah eee...tiba – tiba ide itu muncul begitu saja” jawab Sila santai, sambil melanjutkan tulisannya, tanpa menoleh kepada si empunya suara.
“Semua yang sudah selesai, langsung unggah ke web bla..bla..bla ...ya!” seru instruktur agak berteriak... “ akhirnya finish juga !” teriak  Sila merasa puas. “Tinggal cek di web neh” dalam hati dia bergumam. Dengan perasaan  bangga  Sila membaca sendiri tulisannya lalu sibuk mengunggah ke semua medsos yang dimilikinya.
klak..klik..klak..klik..terlihat Sila masih sibuk mengirimkan tulisannya kesana kemari, dan terpampang di layar  bahwa tulisan sudah terkirim. Beragam komentar ada dikolom yang tersedia... “keren sila”...”semangat” ...”lanjutkan” dan banyak lagi komentar ditujukan pada tulisan barunya...hemmm... entah mereka baca atau tidak, yang pasti jumlah pembaca tulisannya sudah lebih dari lima belas orang.
“Siapa aja ya..peserta yang sudah mengirim tulisan”. Gumam Sila dalam hati.  Tab hitam manisnya kembali terbuka untuk menyaksikan secara langsung hasil karya para pemula menghasilkan karyanya masing – masing, dari sekian banyak tulisan yang dimuat, terpampang salah satu judul dan nama si penulisanya “Tips Praktis Menemukan Ide” by Isyana.
Posisi Isyana tepat dibelah Sila dalam kamar saat Sila membaca langsung tulisan Isyana, namun mereka berdua sibuk dengan aktifitasnya masing – masing sehingga tidak ada percakapan diantara mereka berdua.
Salah satu tips yang disampaikan oleh Isyana dalam tulisannya adalah “Jika ingin mendapatkan ide atau kebutuhan dalam satu hari, sholat dhuhalah sebanyak enam rokaat maka Allah akan mencukupkan kebutuhan mu selama satu hari penuh”
Haaahhhh.. sholat dhuha ...Isyana mendapatkan ide menulis setelah sholat dhuha. Terasa tulisan itu merobek - robek perasaan Sila, kenapa ide sholat dhuha itu muncul dari Isyana... rupanya ditengah ketenangannya, diamnya dan tentu keanggunannya  tersimpan  kedekatan hati yang  mendalam seorang Isyana dan Penciptanya.
Sila langsung menepis bantal yang didekapnya, bangkit berjalan ke arah kamar mandi untuk berwudhu. Waktu masih menunjukan  pukul 9.00, itu artinya waktu yang masih afdol untuk menunaikan sholat dhuha. Walau ada rasa ragu dan malu khawatir rasa ini diketahui teman sekamarnya , langsung Sila menunaikan sholat dhuha di luar kamar. Ini adalah sholat  dhuha pertama Sila di hari kedua pelatihan menulis yang diikutinya.  Isyana tidak  memperhatikan tindak tanduk Sila...ditengah sujud terakhir terucap doa dengan lirih... “Ya Allah biarkan aku iri”...


Posting Komentar

 
Top